☄️ Posisi Kompas Yang Benar Ditunjukkan Oleh Gambar
Batangbaja P - Q dibuat menjadi magnet dan setelah menjadi magnet, beberapa kompas diletakkan di sekitar batang baja seperti gambar. Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar
Padagambar A proses pembuatan magnet dengan cara digosok seperti pada gambar akang menghasilkan kutub selatan pada bagian M, dan kutub utara pada bagian N. Selanjutnnya apabila didekatkan dengan kompas, maka bagian M (kutub selatan) akan menarik kutub utara kompas (yang berwarna hitam), dan bagian N (kutub utara) akan menarik kutub selatan kompas (yang berwarna putih).
Perhatikangambar kompas dan magnet berikut! Di sekitar magnet X-Y diletakkan beberapa kompas seperti gambar berikut! Jika X sebagai kutub utarakompas, posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh
Beberapa kompas diletakkan di sekitar magnet buatan seperti gambar. Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar nomor . Posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar nomor . Beberapa kompas diletakkan di sekitar magnet buatan seperti gambar.
MN dan kutub-kutub kompas berikut! Jika kompas diletakkan di sekitar magnet M-N, posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar . Perubahan warna lakmus merah dan lakmus biru hasil pengujian larutan yang mengandung asam atau basa dicatat pada tabel berikut Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru A. B. c. D. miopi dan dapat dibantu dengan lensa cekung 2
Berdasarkangambar yang termasuk campuran, senyawa, dan unsur secara berturut-turut ditunjukkan oleh angka
57wwmz. › Pernah suatu kali saya lupa membawa senter. Akibatnya, saya tersesat saat kabut tebal turun sehingga tidak bisa menemukan jalan menuju ke kawah. KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAAktivitas warga Tengger saat matahari terbit di kaki Gunung Bromo dalam Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Setiap tahun, memasuki akhir bulan Mei, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kecamatan Sukapura, Probolinggo, biasanya bersuhu sangat dingin untuk ukuran daerah Tropis. Seorang rekan wartawan bilang, suhu udara bisa mencapai 5 derajat tersebut yang kemudian menciptakan fenomena embun upas. Embun yang tercipta berubah menjadi lapisan es lalu akan mencair saat matahari meninggi. Fenomena tersebut rasanya akan menarik sebagai bahan berita sehingga saya berencana ke sana. Akan tetapi kemudian saya teringat bahwa pada 4-5 Juni 2023 akan ada Yadnya Kasada, yakni ritual penghormatan warga Tengger kepada leluhur dengan mengirimkan sesaji ke kawah saya menunda rencana keberangkatan pada akhir Mei. Sebagai gantinya, liputan embun upas akan saya eksekusi bersamaan dengan liputan Yadnya Kasada. Sekali dayung, dua tiga pulau sudah berkali-kali liputan ke Bromo, khususnya pada perayaan Yadnya Kasada, saya berusaha mempersiapkan dengan teliti perlengkapan pribadi, selain tentu saja kebutuhan peralatan alat yang tak tahan udara dingin, tak ingin meremehkan kondisi di Bromo. Jaket, kaus kaki, penutup kepala, sarung tangan, dan senter, tidak boleh ketinggalan agar liputan bisa berjalan PATRIA GUPTAWarga suku Tengger berada di Pura Luhur Poten menunggu dimulainya arak-arakan ongkek berisi hasil bumi menuju Kawah Gunung Bromo dalam Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Pernah suatu kali, saya lupa membawa senter. Akibatnya, saya tersesat saat kabut tebal turun dan tidak bisa menemukan jalan menuju ke kawah. Beruntung saya bertemu seorang pedagang yang membantu menunjukkan arah. Lain waktu, saat hendak meliput erupsi Gunung Bromo, saya lupa membawa kaus kaki. Sepanjang malam, saya pun tersiksa oleh udara dingin yang mencengkeram melalui kaki yang saat yang dinanti pun tiba, setelah meliput bersih pantai di Kenjeran, Surabaya, keesokan paginya saya langsung melaju ke Gunung Bromo dengan sepeda motor bebek pada Minggu 4/6/2023. Saya senang bersepeda motor saat liputan karena pergerakan menjadi lebih mudah walaupun energi lebih terkuras. Sayangnya, pada liputan kali ini banyak rekan wartawan berhalangan hadir sehingga perjalanan jadi terasa sedikit membosankan karena tak ada teman bareng ke hampir tiga jam bersepeda motor, saya tiba di Kantor Kecamatan Sukapura untuk mengurus kartu identitas ID Liputan. Kartu ini penting agar saya mendapat akses ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menjadi tempat pelaksanaan Yadnya Kasada. Maklum pihak taman nasional menutup kawasan ini untuk aktivitas pariwisata selama tiga hari demi kelancaran Yadnya saya pribadi, liputan ke Bromo tidak pernah membosankan, khususnya saat Yadnya Kasada. Walaupun merupakan liputan rutin, saya hampir selalu menemukan hal baru di sana. Dan, yang membuat saya bersemangat, foto tentang Yadnya Kasada selalu diganjar halaman depan di koran kali ini posisi halaman depan untuk Yadnya Kasada terancam gagal. Pada hari yang sama berlangsung perayaan Waisak di Candi Borobudur, segi gambar, tentu akan lebih menarik acara Waisak. Sebab, dalam perayaan tersebut akan diterbangkan ribuan lampion pada malam hari yang secara visual akan terlihat cantik sekali. Jadi rasanya foto itu yang akan mengisi halaman depan koran Kompas keesokan PATRIA GUPTAKawasan kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Oleh karena itu, saya putuskan untuk mengubah strategi. Peliputan Yadnya kasada tidak saya lakukan pada hari pertama, melainkan pada hari keduanya, yakni pada Senin 5 Juni, sehingga terhindar dari ”pertempuran” langsung dengan foto Waisak untuk menghuni halaman saya sudah kadung tiba di lokasi perayaan Yadnya Kasada di desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Mau tidak mau harus putar otak untuk mencari tema lalu turun ke lautan pasir untuk mendokumentasikan apa yang dilakukan warga Tengger di tengah kondisi udara dingin selama pelaksanaan Yadnya Kasada. Naik sepeda motor bebek di atas medan berpasir tentu bukan urusan mudah. Saya berusaha mencari jalur bekas dilewati jip karena biasanya sudah memadat meskipun masih tetap bersusah payah menaklukkan medan pasir berdebu, saya pun tiba di kawasan Pura Luhur Poten. Pura ini adalah titik awal warga Tengger melakukan tahapan ritual selanjutnya, yakni berjalan kaki menuju kawah untuk melempar hasil panen dan mengorbankan hewan ternak, sebagai penghormatan kepada Sang Hyang Widi dan sini terlihat hamparan luas lautan pasir. Di salah satu titik, pandangan saya terantuk pada sebuah tenda sederhana. Rupanya ada sebuah keluarga yang berdiam di dalamnya. Di depan tenda, mereka berkumpul mengelilingi api unggun untuk menghangatkan diri.”Ayo, Mas. Mari,” ajak Sri Utami sambil meluangkan tempat agar saya bisa ikut menghangatkan diri di dekat PATRIA GUPTAWarga Tengger membangun tenda di Lautan Pasir Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu 4/6/2023. Aktivitas warga Tengger di lautan pasir meningkat jelang Yadnya Sri Utami memutuskan bermalam di lautan pasir agar lebih mudah untuk menyambut puncak Yadnya Kasada pada dini Sri meminta seorang anaknya menyediakan minuman pokak dan menyajikan beberapa kue buatannya kepada saya. ”Ini minuman buatan saya. Ayo diminum biar hangat badannya,” ujar Sri sambil mengasongkan termos dan tawaran yang semacam ini, biasanya saya hindari menolaknya. Ini agar calon narasumber saya tidak tersinggung serta untuk mencairkan suasana dan menghilangkan rasa tulus yang ditunjukkan Sri Utami adalah karakter warga Tengger yang selalu saya rindukan dan membuat saya ingin selalu kembali lagi. Mereka sangat terbuka terhadap orang itu, di tengah udara yang sudah terasa dingin, akhirnya saya berbincang-bincang dengan keluarga Sri Utami, ditemani berkas sinar matahari yang menembus sore semakin banyak warga Tengger yang datang untuk bermalam. Karena cuaca semakin dingin, saya putuskan untuk pamit dan kembali ke penginapan untuk menabung tenaga demi liputan esok PATRIA GUPTAWarga Tengger meniti bibir kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023. Beruntung saya tidak sendiri di penginapan. Seorang rekan wartawan dari kantor berita asing turut bergabung. Malam itu kami membicarakan strategi liputan. Puncak Yadnya Kasada akan ditandai dengan melempar ongkek yang berisi hasil panen ke kawah setelah didoakan di Pura Luhur bisa lebih dahulu tiba di tangga menuju kawah diperlukan strategi. Jika membarengi warga yang membawa ongkek dari Pura, tentu tidak akan terkejar. Fisik mereka lebih kuat karena telah beradaptasi dengan medan putuskan untuk bertolak dari Pura menuju kawah, satu jam mendahului perkiraan waktu pemberangkatan ongkek. Dengan demikian, saya bisa mengatur kecepatan mendaki dan punya waktu cukup untuk melepas lelah sambil menunggu ongkek matahari terbit, rombongan ongkek dan gelombang awal rombongan warga Tengger yang akan melempar hasil panen, tiba di kaki tangga. Melihat itu, saya melanjutkan perjalanan ke puncak dan kemudian menuju mendaki puluhan anak tangga membuat saya berkeringat yang pada gilirannya menjadikan badan tambah kedinginan. Padahal, saya sudah menggunakan baju rangkap dua dan satu puncak, ramai warga Tengger melempar sesaji dan warga yang memperebutkannya. Beruntung kali ini tidak banyak fotografer yang meliput sehingga saya punya banyak ruang untuk memotret. Maklum dari tahun ke tahun bibir kawah semakin menyempit sehingga tak jarang harus bergantian saat PATRIA GUPTAWarga Tengger di kawah Gunung Bromo saat Perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 5/6/2023, yang menjadi foto halaman utama koran Kompas pada keesokan biru, asap solfatara dengan bau belerang yang menyengat, dan debu yang beterbangan, menemani suasana liputan hari itu. Walaupun saya telah beberapa kali meliput acara tersebut, tetap saja rasanya energi begitu terkuras. Setelah merasa bahan liputan cukup, saya pun kembali ke penginapan untuk mengirim siang kawasan Bromo justru semakin dingin, tetapi sayang dinginnya belum sampai menciptakan fenomena embun upas. Meskipun gagal memotret embun upas, dari acara tersebut saya berhasil membawa pulang dua berita, yakni aktivitas warga Tengger menyambut Yadnya Kasada dan puncak Yadnya urusan kirim berita selesai, saya kembali ke Surabaya. Namun, bayangan tentang keindahan alam dan keramahan warga Tengger masih terus terbayang, seolah memaksa saya berjanji untuk kembali ke sana suatu hari harapan, terpasang foto Yadnya kasada di halaman depan koran Kompas edisi Selasa 6/6/2023. Halaman terbaik yang dikejar oleh semua wartawan Kompas. Hasil tersebut cukup membuat saya puas mengingat liputannya yang harus saya bayar dengan dua hari kedinginan dan kelelahan.
- Desas-desus tentang pengganti Johnny G. Plate bermunculan di media sosial pasca Menteri Komunikasi dan Informatika Menkominfo sekaligus Sekretaris Jenderal Sekjen Partai Nasdem itu ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi base transceiver station BTS 4G Kominfo oleh Kejaksaan Agung. Sebuah akun Facebook bernama “Camellia III” tautan menyebut Presiden Jokowi melantik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk gantikan posisi Plate. Narasi itu disebarkan dalam bentuk video, dengan durasi 8 menit 47 detik. “KEPUTUSAN MUTLAK JOKOWI. SAH, ANIES BASWEDAN GANTIKAN POSISI G PLATE??,” bunyi keterangan yang dibubuhkan dalam sampul videonya. Gambar thumbnail video tersebut memperlihatkan foto Jokowi tengah berjabat tangan dengan Anies dan didampingi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Foto Periksa Fakta Anies Gantikan Posisi Plate. Foto/Hotline periksa fakta tirto Sementara itu, isi video banyak membahas tentang cawe-cawe Jokowi dalam Pemilihan Umum Pemilu 2024. Pembahasan terkait pengganti posisi Plate baru disinggung pada menit 441. Video yang diunggah pada 7 Juni 2023 ini telah disaksikan 46 ribu warganet per Kamis 8/6/2023. Adapun jumlah reaksi yang didapatkan mencapai 266 likes dan 106 komentar. Namun, benarkah Jokowi telah melantik Anies Baswedan untuk gantikan posisi Plate sebagai Menkominfo? Penelusuran Fakta Untuk menelusuri sumber artikel yang dibacakan narator video, Tim Riset Tirto menyalin paragraf awal yang dibacakan, yakni “Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, pihaknya tak pernah merecoki ihwal pergantian jabatan Menkominfo sejak Johnny G Plate ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung.” Melalui pencarian Google, kami menemukan bahwa narasi tersebut berasal dari artikel Kompas TV tertanggal 6 Juni 2023. Tajuknya “Nasdem Pengganti Menkominfo Terserah Presiden Jokowi, Kita Tak Pernah Cawe-cawe.” Seperti disebutkan dalam judul dan dalam potongan paragraf awal, artikel itu kurang lebih berisi tentang pernyataan komitmen Partai Nasdem untuk tidak ikut campur ihwal pergantian jabatan Menkominfo. Menurut Taufik, hal itu merupakan hak prerogatif Presiden. Tirto pada 7 Juni 2023 melaporkan, Jokowi belum memikirkan nama maupun apakah kursi Menkominfo akan diisi kembali oleh kader Partai Nasdem. Sementara Pelaksana Tugas Plt Menkominfo saat ini diduduki oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Menkopolhukam Mahfud MD. Infografik Periksa Fakta Anies Gantikan Posisi Plate. TV - Politik Penulis Fina Nailur RohmahEditor Farida Susanty
Arah kutub utara jarum kompas cenderung searah dengan garis medan magnet, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini Ujung jarum kompas yang berwarna merah adalah kutub utara magnet jarum kompas. Garis panah warna jingga adalah arah garis medan magnet, Terlihat bahwa arah kutub utara jarum kompas sama dengan arah garis medan magnet. Oleh karen itu, untuk menentukan arah jarum kompas setelah dialiri arus listrik, maka langkah pertama adalah mennentukan arah medan magnet di sekitar kawat berarus listrik tersebut dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Arah jempol mengikuti arah arus listrik pada kawat tersebut, yaitu dari barat ke timur. Sedangkan empat jari lainnya yang menggenggem kawat berarus listrik tersebut merupakan arah garis medan magnet, dimana medan magnetnya mengelilingi kawat berarus listrik tersebut. Karena kompas berada di atas kawat, maka arah medan magnet di atas kawat adalah ke selatan. Karena arah utara kompas sama dengan arah medan magnet, maka jarum kompas menunjukkan arah selatan. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
posisi kompas yang benar ditunjukkan oleh gambar